Ngoding Ngoding Ngoding Blogging

RESENSI FILM POCONGG JUGA POCONG



Film ini bergenre ­drama komedi (bingung?? Kok bukan horror?). Mungkin karena si sutradara (Chiska Doppert) ingin mengubah citra horror si pocong itu jadi dibuat genre drama komedi. Jika dilihat dari ide ceritanya memang unik. Kalau boleh saya bandingkan, cara penceritaannya mirip film yang dibintangi Raditya Dika, si Kambing Jantan yang pernah populer dulu. Pernah lihat bukan?. Jadi si pocong seperti bertindak sebagai narrator, menceritakan kisah hidupnya dari A sampai Z. Begitu.
Pocong juga bisa galau
Ketika galau menghampirimu, bersabarlah..
Itulah cuplikan kalimat si poconggg juga pocong, dalam film dengan judul yang sama.
(Ternyata selain mahasiswa SI yang sering galau, ada juga yang lebih galau lagi nich)
Film ini mengkisahkan tentang perjalanan cinta si pocong itu mulai dari saat ia masih hidup hingga saat ia menjadi pocong. Awal cerita, saat SMA si pocong punya cinta pertama, namanya Syila (Syila atau Sheila yaa??). Mulai saat mereka pertama kali bertemu sampai ia (si pocong) tewas kecelakaan mobil dan akhirnya menjadi pocong yang galau. Eittss.. sampai lupa si pocong belum saya kenalkan, nama si pocong itu adalah Dimas.
Pertanyaannya, kenapa si pocong galau? Masalah utama adalah karena  si pocong harus meninggalkan sang cinta pertamanya dalam keadaan gantung (bingung?). Jadi, sebelum meninggal si Dimas sedang menembak (menyatakan cinta) pada Syila, namun Syila menolaknya (pura-pura menolak sebenarnya). Kebetulan malam itu tanggal 1 april, lantas untuk menutupi rasa kecewanya, dimas mengatakan pada Syila bahwa yang ia katakana tadi adalah bohong (April Moop istilahnya). Karena merasa tersinggung, Syila marah. Hloh kok marah? Iya, karena apa yang barusan Syila katakan juga bohong. Syila langsung minta turun dari mobil. Dan ketika Syila turun dari mobil, Dimas berniat ingin mengejar Syila dengan mobil. Namun naas, Dimas kecelakaan dan langsung meninggal.
Sepeninggal Dimas, lama-kelamaan syila dekat dengan cowok lain.
Masih bingung? Jadi intinya yang membuat galau Dimas itu karena dia ingin mengatakan perasaan sesungguhnya kepada Syila, namun halangannya adalah pertama dia sudah jadi pocong dan yang ke dua sudah ada pengganti Dimas di hati Syila.

Pocong juga perlu di OSPEK
Memang ide cerita ini mahasiswa banget menurut saya. Layaknya seorang mahasiswa baru, pocong pendatang baru pun harus melewati masa-masa OSPEK untuk mendapat pengakuan dari seniornya. Namun lucunya, yang mengOSPEK pocong baru ini bukan pocong melainkan Kuntilanak, yang sejak awal mengikuti cerita si pocong. Benar-benar imajinatif.

Happy ending
Di sini saya tidak akan mengomentari keseluruhan jalan cerita. Jadi, langsung saya fokuskan pada endingnya (yang menurut saya cukup konyol). Kunti (nama si kuntilanak, sahabat baru si pocong) yang selalu menemaninya, merasa kasihan kepada sahabatnya yang satu itu. Akhirnya ia membantu pocong itu untuk menyampaikan isi hatinya pada sang pujaan hatinya, syila, lewat chat. Jadi begini, sejak ditinggal meninggal dimas, Syila masih sering mengirim pesan online (chat) kepada Dimas. Nah, pada suatu malam, Syila mendapat balasan chat dari Dimas. Benar-benar dari Dimas si pocong itu. Isinya tentang perasaannya selama ini pada Syila.
Lalu di mana happy endingnya? Jadi, setelah Dimas mengungkapkan uneg-unegnya, dia merasa sangat lega dan mulai menerima keadaan bahwa sekarang ia punya hidup yang baru. Hidup sebagai pocong yang nggak cupu lagi. SELESAI



4 komentar:

Aldo K. Wachyudi mengatakan...

wah pengen nonton belum sempat aja nih ==a

Maritsa Amaliyah mengatakan...

kok lucu sih pocongx..

abis nonton lgsng di resensi.. hehehe

Akuaniss mengatakan...

disempatin to.. lumayan hloo bisa ngusir stress kita.. (dikit)

Akuaniss mengatakan...

iyalah, Rits... keburu lupa seru nyaa

Posting Komentar