Ngoding Ngoding Ngoding Blogging

Makhluk Tuhan Yang Luar Biasa Itu Bernama "IBU"



Ini adalah cerita tentang sorang ibu dan anak. Silakan di baca, semoga kalian bisa mengambil pelajaran dari kisah ini.

Usianya baru 10 tahun ketika ia benar-benar mengetahui banyaknya pengorbanan ibunya.
Suatu pagi, saat si anak sedang libur sekolah dan ibunya bekerja. Si anak di mintai tolong ibunya untuk mengurus rumah. Mulai dari memberi makan kucingnya, menyapu, mengepel, dan belanja ke pasar. Memang si anak melakukan semuanya dengan rajin.
Setelah si anak ini melakukan semua pekerjaan dan memastikan semua beres. Ia mengambil secarik kertas dan pensil Apa yang ia tulis?

Menyapu lantai = Rp 5000,-
Mengepel lantai = Rp 5000,-
Beri makan Puzeel = Rp 2000,-
Belanja  = Rp 3000,-

Lantas ia menempelkan kertas itu di pintu kulkas.

Setelah ibunya pulang dan membaca, ia tersenyum. Lalu ibunya menulis sesuatu di balik kertas itu. Kira-kira apa?

Biaya membawamu kemana-mana selama 9 bulan = GRATIS
Biaya menahan sakit saat kamu lahir = GRATIS
Biaya menggendongmu satiap hari = GRATIS
Biaya memberimu susu = GRATIS

Si anak yang membaca tulisan ibunya itu, langsung membalik kertasnya. Mengoreksi apa yang telah ia tulis tadi.

SEMUA UNTUK MAMA = GRATISSS.


Pelajaran yang dapat saya ambil :
Ibu adalah orang yang sangat luar biasa bagi saya. Beliau selalu ada di setiap peristiwa yang saya alami hingga sekarang ini. Jika saya membahas makhluk Tuhan berlabel “IBU” ini pasti tidak ada habisnya. Segalanya ia berikan untuk saya, tanpa pamrih tentunya. Ibu adalah orang yang tak tahu sakit, ia tetap tersenyum menahannya ketika saya lahir di dunia. Ibu adalah orang yang tak pernah sakit hati, walaupun setiap hari saya sangat menjengkelkan baginya. Ibu adalah tidak tahu hitungan, tidak pernah menghitung berapa besar biaya yang ia keluarkan untuk membesarkan saya. Ibu saya adalah....
Ibu saya adalah....
ORANG YANG LUAR BIASA....
Namun pertanyaannya, sudahkah kita membalas budi kepadanya?
Setiap hari kita mengeluh kepadanya,
“Ma, kok nggak mau beliin itu sih, kok nggak mau beliin ini sih,...”
Secara tidak sadar kita selalu menuntut apa pun yang kita inginkan terkabul. Tapi lihatlah ibu kita, dia tidak pernah menuntut apa-apa dari kita (kecuali ingin kita jadi anak sholeh/sholeha), bukan.
Marilah kawan, kita instrospeksi diri kita masing-masing. Masihkah kita akan membebaninya ketika usianya makin bertambah?

Itu terserah kepada diri kita masing-masing.

Special gift for my IBU
Lagu Cinta untuk mama :
 
Apa yang kuberikan untuk mama, untuk mama tersayang
Tak kumiliki sesuatu berharga untuk mama tercinta
Hanya ini kunyanyikan, sensandung dari hatiku untuk mama
Hanya sebuah lagu sederhana, lagu cintaku untuk mama
Walau tak dapat slalu kuungkapkan, kata cintaku tuk mamama
Namun dengarlah hatiku berkata, “sungguh ku sayang padamu, mama”



10 komentar:

Eka Novita Sari mengatakan...

ibu....
kangen....

Akuaniss mengatakan...

sama... semoga tetap sehat yaa... :)

farida mengatakan...

mbak, ibu kangen awakmu hlo... :(

Akuaniss mengatakan...

aku juga, dek

niuniuniu mengatakan...

wez ndang moleh nis....

haha

Akuaniss mengatakan...

hmmm... sayang uang, yun..

Zainul Alim mengatakan...

22 Desember Hari Ibu...

lala marisa mengatakan...

Selamat Hari Ibu ...

Devita Swadani mengatakan...

Anis kangen mamahnya yaa :')

STATISTIKA "Pengantar Ilmu Komputer" mengatakan...

kasihan nggak bisa pulang

Posting Komentar