Kali ini saya akan menyajikan sebuah puisi karya Betti B.Youngs.
Judulnya adalah “Kuas”. Hlo kok?
Sudah, baca dulu deh, bagus kok.
Aku selalu membawa kuasku
Ke mana pun aku pergi,
Kalau-kalau aku perlu menutupi
Agar tak terlihat diriku yang asli
Aku sangat takut memperlihatkan diriku
Takut dengan yang akan kau perbuat
Kau akan tertawa atau mengejekku
Aku takut kehilangan dirimu.
Aku ingin melepaskan semua lapisan catku
Menunjukkan diriku yang asli dan nyata,
Tapi aku ingin kau mencoba mengerti
Aku perlu kau menerima apa yang kau lihat
Jadi, kalau kau bersabar dan menutup mata,
Akan kutanggalkan semua lapisanku perlahan
Tolonglah mengerti betapa sakitnya
Membiarkan diriku yang asli terlihat
Sekarang semua lapisanku sudah terlepas
Aku merasa telanjang dan kedinginan
Dan apabila kau masih mencintaiku apa adanya
Kau adalah temanku, semurni emas
Tapi, aku perlu menyimpan kuasku
Dan memegangnya dalam tanganku
Aku ingin kuas ini siap kupakai
Kalau-kalau ada yang tak mengerti
Jadi, lindungilah aku, kawan
Dan terimakasih atas ketulusan kasihmu
Tapi biarkanlah aku menyimpan kuasku
Sampai aku juga mencintai diriku
(dikutip dari Chicken Soup for Teenage Soul)
Bagaimana? Bagus, bukan syairnya?
Tapi di sini saya akan memberikan kesimpulan saya tentang isi puisi di atas. Isinya ya, bukan gaya bahasanya.
Sekilas, puisi ini mengisahkan tentang seseorang yang tidak berani menjadi dirinya sendiri kepada orang lain. Mengapa? Karena dia menganggap dirinya “buruk”. Dia tidak mempercayai kemampuan dirinya sendiri. Tidak mencintai dirinya sendiri, dan memilih untuk menutupi siapa dia sebenarnya.
Namun, saat ia menemukan seorang teman, ia mencoba untuk memperlihatkan jati dirinya. Dia berharap kepada temannya agar tetap mencintainya saat ia menjadi dirinya sendiri dan tetap dipihaknya kalau-kalau ada yang tidak menyukainya saat ia menjadi dirinya.
Meski demikian, dia masih tetap akan menutup jati dirinya yang sesungguhnya hingga dia benar-benar mencintai dirinya. Melihat kemampuan dirinya. Berani menjadi dirinya sendiri dan percaya diri.
Kesimpulan :
Hal yang terpenting yang harus kita lakukan saat kita mencoba mengenal orang, adalah mengenal diri sendiri terlebih dulu.
Setelah itu, cintailah dirimu sendiri terlebih dulu sebelum mulai mencintai orang lain.
My Favourite Quote : “Apa pun yang kau lakukan, cintailah dirimu karena melakukannya. Apa pun yang kau rasakan, cintailah dirimu karena merasakannya” (Golas)
2 komentar:
nis kayaknya kamu punya banyak buku deh... pinjem satu boleh??? hahah pertanyaannya?? bukunya ada di solo apa surabaya wkwkkw
kritis ya pertanyaannya... sebagian di sini, sebagian lagi di solo. dan perbandingannya 2:10.. hahaha...
Posting Komentar