Ngoding Ngoding Ngoding Blogging

Memang Benar-Benar Lucu Negeri Ini


Judul Film : Alangkah Lucunya Negeri Ini

Sutradara : Dedy Mizwar

Film ini berkisah tentang sulitnya mencari uang dengan cara halal. Awalnya, Muluk (Reza Rahardian) yang sedang berusaha mencari pekerjaan dengan mengandalkan gelar sarjana Managementnya. Dalam pencariannya itu, dia bertemu dengan seorang pencopet kecil benama Komet (Angga Putra) yang sedang beroperasi di sebuah pasar. Karena merasa tersinggung, lantas Muluk mengikutinya dan memarahinya. Di sinilah awal dimulainya cerita petualangan Muluk bersama perkumpulan copet.

Dengan mengandalkan ilmu managemennya, Muluk mencoba bekerjasama dengan perkumpulan pencopet untuk membantu mengelola uang hasil copetan mereka. Muluk sadar, bahwa pendidikan untuk pencopet itu sangat penting sehingga ia mengajak temannya, Samsul (Asrul Dahlan) untuk mengajari mereka baca tulis dan Pipit (Tika Bravani) untuk mengajari mereka mengaji. Begitulah kisah sehari-hari Muluk dan para pencopet kecil itu, hingga akhirnya ayah Muluk, Haji Makbul (Deddy Mizwar) dan ayah pipit, Haji Rahmat (Slamet Raharjo) mengetahui pekerjaan anak mereka dan merasa kecewa. Akhirnya Muluk memutuskan untuk mengajari pencopet-pencopet kecil itu untuk mengasong. Semua uang hasil copetan mereka dikembalikan ke bos mereka, Jarot (tio Prakusodewo) beserta motor yang sempat Muluk beli. Diantara anak-anak yang mencopet tadi enam diantaranya bersedia mengasong, sedangkan yang lainnya masih bertahan dengan profesi sebelumnya yaitu mencopet.

Pada saat keenam anak tadi mulai mengasong di lampu merah, datanglah Satpol PP yang hendak menangkap mereka. Dengan arahan dari Muluk, yang sedang berada di TKP untuk lari, sontak mereka berlari. Ketika Satpol PP menangkap salah satu dari pengasong tadi, Muluk berusaha menolongnya, dan menyerahkan dirinya untuk menggantikan anak-anak itu untuk ditahan.

Dalam film ini sebenarnya ada banyak kritikan untuk “penguasa” negeri ini. Seharusnya mereka tersindir dan berusaha instrospeksi diri. Mengapa hokum di negeri ini hanya berlaku pada si miskin, dan tidak juga pada si kaya dan penguasa. Apakah jika tidak berduit dan berkuasa mereka rakyat miskin tidak butuh keadilan?

Dalam dialog ketika Muluk menyerahkan dirinya kepada Satpol PP. “Harusnya kalian menangkap koruptor, yang sudah memiskinkan negeri ini, yang sudah memiskinkan kalian. Harusnya kalian punya belas kasihan, mereka hanya mencari rezeki yang halal”. Jika didengar lagi, kalimat itu harusnya menggelitik pemerintah dan menjadi bahan evaluasi mereka.

Memang benar-benar lucu negeri ini. Orang yang mencari penghasilan dengan cara halal malah ditangkap, sedangkan yang mencari penghasilan dengan “mencuri” uang negara masih dibebaskan begitu saja. Apa kata dunia?


0 komentar:

Posting Komentar