Judul Film : In Time
Pemeran : Justin Timberlake, Amanda Sey Friend, Olivian Wilde, Cillian Murphy
Tanggal Release : 28 Oktober 2011
Film ini bercerita bahwa di masa depan, manusia hanya diberi jatah hidup 25 tahun, setelah itu mereka harus berusaha untuk hidup. Ini terjadi karena sistem penuaan dihentikan untuk mengataasi ledakan populasi manusia. Pada masa itu, hidup sama halnya dengan uang. Orang kaya bisa hidup lama sedangkan yang miskin akan mati muda. Di sini Will Salas (Justin Timberlake) adalah salah satu orang beruntung yang mendapat “jatah hidup” 100 tahun oleh pria tua yang sudah tak ingin hidup lagi. Namun apa konsekuensinya? “Pemberian” itu malah membuat Will dikejar polisi dengan tuduhan pembunuhan. Dalam pelarian itu, Will menculik wanita kelas atas Sylvia Weis (Amanda Seyfried). Will juga mencari cara agar dapat mengubah sistem waktu yang hanya menguntungkan kalangan tertentu saja.
Film In Time ini cukup menghibur sebagai tontonan. Namun bila Anda mengikuti beberapa percakapannya, boleh jadi film ini bisa menjadi bahan refleksi. Apa yang akan kita lakukan bila kita mengetahui bahwa rentang waktu hidup kita sedemikian pendek, semisal kurang dari satu tahun? Boleh jadi seorang insan manusia akan mengeluh bahwa dirinya tidak memiliki cukup waktu seperti lagu If I Only Had Time. Mungkin juga manusia akan menggunakan waktunya sebaik-baiknya.
Sebuah ide cerita yang menarik, bukan. Jika benar-benar terjadi bagaimana ya? Kebayang gak sih kalau sisa waktu hidup kita tercatat di tangan sehingga kita bisa tahu kapan kita mati? Kalau gak mau mati, ya harus melakukan segala cara. Mulai dari kerja, gadai barang, pinjem ke rentenir, sampai minta sumbangan. Mau makan pun harus mikir-mikir karena akan memotong waktu hidup yang kita miliki. Padahal gak makan pun bisa jadi mati…
Lalu yang membuat film ini berbeda adalah, cerita cinta Amanda Seyfried dan Justin Timberlake yang tidak terlalu ditonjolkan. namun, tetap.. chemistry'nya dapet.
Welcome to a world where time has become the ultimate currency. You stop aging at 25, but there’s a catch: you’re genetically-engineered to live only one more year, unless you can buy your way out of it. The rich “earn” decades at a time (remaining at age 25), becoming essentially immortal, while the rest beg, borrow or steal enough hours to make it through the day. When a man from the wrong side of the tracks is falsely accused of murder, he is forced to go on the run with a beautiful hostage. Living minute to minute, the duo’s love becomes a powerful tool in their war against the system. (IMBD)
0 komentar:
Posting Komentar